Selasa, 07 Mei 2013

BEBERAPA MANFAAT KOMPUTER DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

NAMA

NO.BP

LOKAL

SEMESTER : VI

: DESPIANTI

: 210.793

:I

BEBERAPA MANFAAT KOMPUTER DALAM KEHIDUPAN SEHARI-

HARI DIANTARANYA DALAM DUNIA BISNIS DAN PERINDUSTRIAN

A. Manfaat Komputer di Bidang Bisnis

Manfaat komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan

informasi dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir

di dalam tubuh suatu perusahaan. Bila di dalam suatu perusahaan, informasi

tersebut terhenti atau terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh,

proses kelusuhan karena kurangnya informasi tersebut. Keadaan pasar yang

bersaing dan berkembang serta kompleknya suatu perusahaan, membuat

informasi yang dapat diandalkan dan tepat pada waktunya, sangat penting

untuk semua tingkat manajemen. Manajemen membutuhkan informasi secara

berbeda, tergantung dari tingkatnya di dalam perusahaan tersebut. Informasi

yang beraneka ragam, harus tepat pada waktunya dan harus tepat hasilnya,

yang membutuhkan suatu alat pengolah data yang dapat menyediakan

informasi tersebut, yaitu komputer.

1

Management Information Syistem ( MIS ) atau Sistem Informasi

Manajemen ( SIM ) merupakan suatu sistem informasi yang sekarang ini

banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan untuk menyediakan informasi

yang diperlukan oleh semua tingkat manajemen. MIS merupakan suatu sistem

informasi yang didasarkan pada komputer, yang dirancang untuk mendukung

operasi, menyediakan informasi kepada manajemen untuk tujuan pengambilan

keputusan di dalam suatu organisasi. Salah satu bagian dari MIS dan AIS

( Accounting Information System ), yaitu sebagai sistem akuntansi yang

menyediakan informasi baik untuk pihak menajemen dan pihak luar yang

mempergunakan alat bantu komputer untuk mengolah data akuntansinya.

B. Manfaat Komputer di Bidang Perindustrian

Pemanfaatan komputer di bidang industri sekarang ini telah meluas

dipergunakan, karena memungkinkan proses produksi di dalam industri lebih

efektif dan efisien. Di dalam proses produksi, komputer dapat digunakan

untuk pengawasan numerik ( numerical control ), atau untuk pengawasan

proses ( process control ). Pengawasan numerik berarti pengawasan secara

otomatis terhadap posisi dan operasi dari mesin-mesin yang dipergunakan,

seperti misalnya mesin pemotong, grenda, mesin pres dan lain sebagainya.

Pengawasan numerik ini dilakukan dengan menggunakan data numerik.

Sistem komputer ini mengerjakan instruksi dan mengatur hasil kerja mesin

sesuai dengan data yang di masukkan, dengan mempergunakan komputer

untuk pengawasan tersebut, hasil kerja dari mesin akan lebih memuaskan dan

mengurangi kesalahan.

Pengawasan proses berarti menyediakan otomatisasi di dalam operasi

proses yang kontinyu. Komputer untuk pengawasan proses digunakan pada

industri untuk membuat otomatis proses produksi dan untuk mengatur secara

otomatis variabel-variabel yang mempengaruhi proses produksi tersebut yang

sulit dilakukan oleh manusian secara serentak. Faktor-faktor variabel yang

mempengaruhi proses produksi dapat berupa waktu pengolahan, berat bahan,

2

tekanan, temperatur, ukuran, volume dan sebagainya. Komputer ini banyak

dimanfaatkan pada proses produksi baja, penyulingan minyak, produksi

kertas, bahan-bahan kimia, semen, makanan dan yang lain sebagainya.

Dengan adanya komputer tersebutlah pada zaman sekarang ini bisa membantu

mempermudah banyak orang termasuk perusahaan-perusahaan dalam

menjalankan bisnisnya, sehingga orang-orang bisa lebih mudah menjalankan

bisnisnya. Begitu juga dengan perindustrian yang ada di negeri kita ini mulai

dari industri yang terkecil sampai industri yang besar. Karena ketepatan

dan kecepatan komputer sangat bermanfaat dalam pengolahan data apapun,

komputer dapat menyelesaikan perhitungan-perhitungan yang sulit dan rumit,

yang biasanya sangat lama,sulit dan membosankan, maka sekarang sudah

dapat dipermudah dalam penyelesaiannya dengan telah adanya komputer.

Yang dulunya membutuhkan biaya yang sangat besar, maka sekarang sudah

menjadi lebih mudah. Karena sekarang ini kita hidup dalam dunia yang

sedang mengalami proses revolusi penerapann dari teknologi komputer, yang

hampir semua di dunia sekarang ini tidak terlewat untuk tidak disentuh oleh

komputer itu sendiri. Demikianlah yang dapat penulis gambarkan dari manfaat

komputer dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang bisnis dan perindustrian

tersebut.

MANFAAT KOMPUTER DI BIDANG KOMUNIKASI

MANFAAT KOMPUTER DI BIDANG KOMUNIKASI 0leh NO.BP SMT/LOKAL : DESRI KURNIA : 210.794 : VI/I PAI Telekomunikasi ialah proses pertukaran pesan di beberapa sistem komputer atau terminal melalui alat media seperti telepon, telegraf dan satelit 1. Zaman dahulu bila berkomunikasi dengan seseorang yang berada jauh dari kita, sangat susah untuk dapat berkomunikasi dan berbagi informasi. Kalaupun ada kita hanya dapat menggunakan fasilitas telepon, tapi itu kita hanya mendengar suara teman atau saudara kita, namun saat ini seiring dengan berkembangnya inovasi dalam 1 http://greenvation.blogspot.com/2011/10/manfaat-komputer-di-berbagai-bidang.html teknologi khususnya komputer ada banyak fasilitas yang memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang yang berada puluhan bahkan ratusan ribu kilo meter jaraknya dengan kita. Tidak hanya sebatas mendengarkan suara saja, bahkan bisa langsung melihat aktivitas dan kerja orang yang sedang berkomunikasi dengan kita. Diantara manfaat komputer di bidang komunikasi yang telah bisa kita nikmati sekarang ini adalah antara lain: a. Berbicara dengan keluarga atau sahabat kita Tentu hal ini sudah menjadi sesuatu yang sangat kita butuhka pada saat ini, kita bisa setiap saat berbicara dengan keluarga atau sahabat kita yang berada di tempat yang jauh kapan saja kita inginkan. Karna saat ini hal ini telah didukung dengan adanya inovasi teknologi komputer, baik berupa jaringan hand phone (telepon genggam) maupun melalui jaringan komputer lain yang menggunakan jaringan internet dan satelit. Dengan ini sangat memudahkan bagi kita dalam berbagi dan menerima informasi penting terbaru dari dan kepada sanak keluarga dan sahabat kita meski berjauhan jaraknya. b. Sambil bicara kita bisa melihat mereka dengan menggunakan Webcam atau menggunakan 3G Web cam adalah kamera yang terdapat / terinstal pada komputer baik internal atau pun eksternal, fungsi utama dari kamera tersebut adalah sebagai alat bantu komunikasi di mana komunikasi tersebut dilakukan dengan cara video call dan video conference, komunikasi video call dan video conference yang menggunakan komputer ini pada umumnya menggunakan jaringan internet yang memanfaatkan website website tertentu seperti yahoo messenger, skype dll. Karena penggunaan nya yang harus memanfaatkan website website tertentu itulah kamera yang terpasang pada komputer disebut web cam. Video call dan video conference ini sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan melalui internet saja tetapi bisa juga dengan melalui GSM atau yang lebih kita kenal dengan nama 3G dan 1 lagi melalui telekomunikasi data. Video call dengan GSM dilakukan melalui hand phone sedangkan telekomunikasi data hampir sejenis Internet yang bisa di akses oleh tempat tempat / lokasi lokasi / orang orang tertentu saja, biasa digunakan oleh perusahaan perusahaan yang sudah online dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Dengan demikian kita dengan mudah bisa melihat langsung orang yang sedang berkomunikasi dengan kita, dan juga kita bisa melihataktivitas yang sedang dilakukannya. c. Dapat menuliskan kata-kata kita kepada mereka dengan SMS dan Chating Dengan fasilitas SMS yang ada di handphone dan fasilitas chating yang ada di komputer kita dengan menggunakan jaringan GSM ataupu internet kita dapat berkirim informasi berupa tulisan kepada keluarga dan sahabat kita. d. Kita dapat mengirim surat dengan mudahnya melalui jaringan internet (Email) Salah satu manfaat yang sangat banyak dirasakan oleh kita pada saat sekarang ini dengan adanya komputer adalah begitu mudahnya dalam menyebarkan informasi penting kepada keluarga dan sahabat kita yang berada di tempat yang jauh. Jika informasi yang akan disampaikan hanya sedikit, kita bisa memanfaatkan SMS dalam pengirimannya. Namun jika informasi yang akan disampaikan banyak dan ada beberapa poin penting, kita bisa memanfaatkan Email (surat elektronik) dalam pengirimannya. Fasilitas Email ini sangat banyak digunakan pada saat ini, baik itu melalui Yahoo mail, Google mail dan lain-lain. e. Kita dapat mengirim gambar atau file kepada seseorang atau bahkan kepada banyak orang secara cepat dan mudah Selain manfaat yang dielaskan diatas, ada satu lagi manfaat komputer yang sangat booming pada saat ini, yakni untuk mengirim gambar atau file kepada seseorang yang berada jauh dar tempat kita. Layanan yang menyediakan fasilitas seperti ini sangat banyak sekali, bisa melalui website, blog, google+, facebo, twitter, yahoo dan lain-lain. Dengan berbagai fasilitas yang ada pada layanan situs tersebut kita bisa dengan mudah mengirim gambar ataupun file kepada orang lain. Tentunya hal ini bisa dilakukan dengan adanya komputer.

BEBERAPA MANFAAT KOMPUTER DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI DIANTARANYA DALAM DUNIA BISNIS DAN PERINDUSTRIAN

Makalah tentang Muhammad Abduh dan pembaharuannya

MAKALAH PENGEMBANGAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM TENTANG PEMIKIRAN MUHAMMAD ABDUH DOSEN PEMBIMBING : NAZARUDDIN, S.Ag, M.Pd DISUSUN OLEH: KELOMPOK IV DESRI KURNIA ELVI SRINOVITA NUR AISYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (YDI) YAYASAN DAKWAH ISLAMIAYAH (YDI) LUBUK SIKAPING TAHUN AKADEMIK 2012/2013 KATA PENGANTAR بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, berkat rahmat dan karunia dari Allah SWT penulis dapat mempersembahkan makalah sederhana ini kehadapan kita semua. Shalawat berserta salam selalu tercurah buat Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam dari sisi Allah sebagai penunjuk jalan hidup sekalian ummat manusia. Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan ide dan gagasan serta bimbingan terhadap penyelesaian makalah ini. Terutama sekali kepada dosen pembimbing mata kuliah ini, dan juga teman-teman seperjuangan di lokal I semester VI PAI. Karena tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari Bapak Dosen dan teman-teman, sulit rasanya untuk menyelesaikan makalah ini. Kemudian dari pada itu, penulis berharap semoga kiranya makalah ini akan bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi penulis sendiri dalam menambah wawasan keilmuan kita. Sebagai insan yang dhoif, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca demi untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Wassalam Lubuk Sikaping, April 2013 Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………....... i Daftar Isi…………………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………….... 1 B. Topik Bahasan…………………………………………………. 1 C. Tujuan Penulisan……………...……………………………….. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Riwayat Hidup Muhammad Abduh…….….………………….. 2 B. Pemikiran Muhammad Abduh..……………………………….. 3 C. Pembaharuan-pembaharuan Pemikiran Yang di Lakukan Muhammad Abduh………………………………………………… 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………….. 11 B. Saran…………………………………………………………… 11 BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Pembaharuan adalah gerakan gerakan untuk menyesuaikan paham keagamaan islam dengan perkembangan islam dengan perkembangan baru yang di timbulkan oleh kemajuan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Dalam islam akan di kenal dengan yang namanya gerakan dan pembaharuan, dengan adanya pembaharuan-pembaharuan islam itu sendiri akan lebih di kenal dengan pembaharuan isla Dalam makalah ini akan di jabarkan siapa tokohnya dan apa-apa saja pembaharuan dalam islam yang di lakukannya B. Topik Bahasan Dalam makalah ini yang menjadi topic bahasan kami adalah Pembaharuan Pemikiran Muhammad Abduh, dimana sub-topik pembahasannya adalah: 1. Riwayat hidup Muhammad Abduh 2. Pemikiran Muhammad Abduh 3. Pembaharuan-pembaharuan pemikiran yang dailakukan Muhammad Abduh C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Pembaharuan Pemikiran Modern dalam Islam. Disamping itu dengan adanya makalah ini akan menambah wawasan keilmuan dikalangan mahasiswa, khususnya dalam bidang pemikiran modern Islam BAB II PEMBAHASAN A. Riwayat Hidup Muhammad Abduh Muhammad Abduh adalah salah satu murid dari Jamaludin Al-Afgani yang lahir di Mesir hilir tahun 1849. Ia berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain mengikuti ayahnya agar terhindar dari kejaran petugas pajak yang mencekik leher dimasa Muhammad Ali Pasya. Ayahnya bernama Abduh Hasan Khairullah, seorang imigran dari Turki yang sudah lama tinggal di Mesir . Ibunya adalah keturunan bangsa Arab yang bila dirunut akan sampai kepada Khalifah Umar Ibnu Hattab, kedua orang tua Abduh menetap di Mahallal Nasr setelah melanglang desa. Ia belajar membaca dan menulis serta menghafal Al Qur’an. Kemudian ia merantau ke Tanta untuk belajar agama dari Syeikh Ahmad. Setelah belajar bahasa Arab, Nahu, Sharaf, Fiqih dll, ia merasa tidak mengerti apa-apa, karena hanya menghafal pelajaran-pelajaran itu saja tanpa tahu apa maksudnya. Abduh merasa bosan di Tanta kemudian ia lari bersembunyi di rumah salah seorang paman ayahnya yang membujuknya untuk belajar kembali. Syeikh Darwis Khadir, paman dari ayah abduh yang ahli Thasauf itu tau keaadaannya, sehingga ia membimbingnya belajar agama dengan sabar , akhirnya Abduh mau belajar lagi di Tanta dan setelah tamat disana ia meneruskan pelajarannya keal Azhar di Kairo, disanalah ia bertemu dengan Jamaludin Al Afgani. Muhammad abduh mulai mengajar di al azhar, di darul ulum dan di rumahnya. Abduh di tuduh bersekongkol untuk menggulingkan Khedewi Taufiq sehingga di buang ke luar kota Kairo. Kemudian ia di bolehkan kembali ke kota dan di serahi tugas memimpin surat kabar resmi Al-Waqai Al-Misriyah. Abduh ikut memberontak dalam tahun 1882 di bawah pimpinan urabi pasya, orang yang enyebabkannya di buang ke luar Negri, pertamakali ke Bairut lantas Keparis, Prancis. Disana ia bertemu kembali dengan Jamaludin Al Afgani, mereka membentuk organisasi Al-Urwatul Al-Wusqo dan menerbitkan majalah dengan nama yang sama, sebagai media perjuangan. Satu tahun kemudian Abduh di diizinkan kembali ke Mesir, kemudian Abduh diangkat menjadi hakim pada pengadilan Tinggi . selanjutnya Abduh di angkat menjadi Mufti Negara hingga wafat pada tahun 1905. Muhammad Abduh termasuk salah seorang pembaru dan ahli pikir muslim yang hidup pada pertengahan abad ke 19 di Mesir. B. Pemikiran Muhammad Abduh Pemikira Muhammad Abduh diantaranya tentang sebab-sebab kemunduran umat islam. Menurutnya yang menyebabkan mundurnya umat islam adalah keadaan jumud yang ada dikalangan umat islam, karena umat islam tidak mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka untuk menyesuaikan islam dengan masa modern perlu adanya interpretasi baru, perlu dibukakannya pintu ijtihad yang selama ini sudah tertutup. 1. Analisis Sebab-sebab Kemunduran Ummat Islam Muhammad Abduh menyadari kemunduran masyarakat muslim bila dikontraskan dengan masyarakat Eropa. Menurut analisisnya, kondisi lemah dan terbelakang ini disebabkan oleh faktor eksternal, seperti hegemoni Eropa yang mengancam eksistensi masyarakat muslim, dan faktor internal, yaitu situasi yang diciptakan kaum muslimin sendiri. Menurut Muhammad Abduh bangsa Eropa telah memasuki fase baru yang bercirikan peradaban yang berdasarkan ilmu pengetahuan, seni, industri, kekayaan dan keteraturan, serta organisasi politik baru yang berdasarkan pada penaklukan yang disangga oleh sarana baru, seperti melakukan perang, dan didukung oleh senjata yang mampu menyapu bersih banyak musuh. Mereka dianggap sebagai agresor, karena berusaha merebut negeri bangsa lain. Mereka tidak patut memerintah masyarakat muslim karena berbeda agama dan masyarakat muslim tak layak tunduk kepada mereka, sekalipun seandainya mereka menegakkan keadilan. Prinsip mereka yang tinggi tidak sesuai dengan sikap mereka terhadap rakyat yang ditaklukkan. Orang Mesir menderita karena percaya begitu saja kepada orang asing tanpa bisa membedakan mana yang menipu dan mana yang tulus, mana yang benar dan mana yang berdusta, mana yang setia dan mana yang pengkhianat. Dalam pertemuan dengan seorang wakil pemerintah di Inggris, Muhammad Abduh ditanya bagaimana pendapatnya tentang keadaan kebijakan Mesir dan Inggris di sana, maka ia menjawab: “Kami, bangsa Mesir dari Partai Liberal, pernah percaya kepada liberalisme dan simpati Inggris. Kini kami tidak lagi percaya karena fakta lebih kuat dibandingkan dengan kata-kata. Kami lihat sikap leberal anda hanyalah untuk anda sendiri, simpati anda kepada kami seperti simpatinya serigala kepada domba yang akan disantapnya.” (Rahnema, 1998: 41-42). Sementara itu faktor internal yang menyebabkan kemunduran dan keterbelakangan ummat Islam adalah paham jumud yang terdapat dikalangan ummat Islam. Dalam kata jumud terkandung arti keadaan membeku, keadaan statis, tidak ada perubahan. Karena dipengaruhi paham jumud itulah maka ummat Islam tidak menghendaki perubahan dan tidak mau menerima perubahan, ummat Islam hanya berpegang pada tradisi. Sikap ini dibawa oleh orang-orang bukan Arab (‘ajam) yang kemudian dapat mrampas puncak-puncak kekuasaan politik di dunia Islam. Mereka bukan dari bangsa yang mementingkan pemakaian akal sebagaimana yang dianjurkan dalam Al-Qur’an. Mereka berasal dari bangsa yang jahil dan tidak kenal dengan ilmu pengetahuan. Mereka memusuhi ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan akan membukakan mata rakyat. Rakyat perlu ditinggalkan dalam kebodohannya agar mudah diperintah. Mereka memasukkan ke dalam Islam ajaran-ajaran yang akan membuat rakyat berada dalam keadaan statis, seperti memuja secara berlebih-lebihan kepada syekh atau wali, kepatuhan membuta kepada ulama, taklid kepada ulama-ulama terdahulu, dan tawakkal serta pasrah yang membabi buta kepada qadha’ dan qadar. Dengan demikian akal akan membeku dan berhentilah pemikiran dalam Islam. Semakin lama faham jumud semakin meluas di dalam masyarakat di seluruh dunia Islam. Muhammad Abduh menganggap ini semua adalah bid’ah. Sebagaimana Muhammad bin Abd Al-Wahab dan Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh berpendapat bahwa masuknya berbagai macam bid’ah itulah yang membuat ummat Islam lupa kepada ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah-bid’ah itu pula yang menjadikan masyarakat Islam jauh menyeleweng dari masyarakat Islam yang seharusnya dan yang sebenarnya (Nasution, 1996: 62-63). Permusuhan di antara kelompok-kelompok keagamaan dan intelektual yang berbeda-beda kemudian diperuncing oleh kaum politisi, lebih jauh menambah keresahan masyarakat. Akhirnya, kebodohan dan keserbakaburan menjadi gejala umum, dan pertentangan antara ilmu dan agama yang telah dielesaikan Al-Qur’an muncul kembali untuk kedua kalinya (Fakhry, 1987: 466). Maka, untuk selanjutnya Muhammad Abduh menyerukan agar umat Islam kembali kepada satu sumber sejati ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an. Dia menegaskan bahwa Al-Qur’an jelas-jelas memperlihatkan sunan Allah, yaitu hukum Allah yang tak akan berubah, yang menentukan siklus kemunduran serta kehancuran, dan siklus kemajuan serta kejayaan suatu bangsa. Mengikuti hukum-hukum ini merupakan satu-satunya jalan bagi kebangkitan ummat Islam. Tegaknya suatu masyarakat yang baik dan adil tentulah karena mengikuti ajaran Al-Qur’an (Rahnema, 1998: 43). 2. Aqidah dan Ibadah Dalam kitabnya yang berjudul Risalat Al-Tauhid, Muhammad Abduh mengemukakan bahwa, Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, dan tentang sifat-sifat yang pasti ada (wajib) padaNya, sifat-sifat yang bisa ada (Ja’iz) padaNya, dan sifat-sifat yang pasti tidak ada (mustahil) padaNya. Ilmu Tauhid juga membahas tentang para Rasul untuk mengukuhkan kerasulan mereka, dan sifat-sifat yang pasti ada (wajib) pada mereka, sifat-sifat yang bisa dinisbatkan kepada mereka (Ja’iz), serta sifat-sifat yang tidak mungkin dilekatkan (mustahil) pada mereka. Asal arti tauhid adalah keyakinan bahwa Tuhan (Allah) adalah Maha Esa, yang tiada sekutu bagiNya. Ilmu ini dinamakan Tauhid karena ia merupakan bagian terpenting daripadanya, yaitu pengukuhan sifat Maha Esa kepada Allah pada esensiNya, dan pada karya-karyaNya dalam menciptakan seluruh alam. Juga pengukuhan bahwa Dia adalah satu-satunya tempat kembali semua yang ada, dan penghabisan semua maksud. Usaha ini adalah tujuan paling agung dari diutusnya Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dibuktikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an. Kadang-kadang ilmu tauhid dinamakan ilmu kalam karena persoalan yang paling masyhur dan banyak menimbulkan perselisihan pendapat di antara para ulama kurun pertama ialah, apakah kalam Allah yang dibacakan (Al-Qur’an) itu tercipta (hadits) atau tak tercipta (qadim). Mungkin juga karena ilmu ini dibina oleh dalil akal atau rasio, di mana bekasnya terlihat jelas dari perkataan setiap ahli yang turut berbicara tentang ilmu itu, dan sedikit sekali yang menggunakan naql (Al-Qur,an dan Sunnah Rasul) kecuali setelah ada ketetapan pokok pertama ilmu itu kemudian orang beralih kepada hal-hal yang lebih menyerupai cabang daripadanya (furu’), sekalipun yang cabang ini dianggap sebagai suatu masalah yang pokok oleh orang yang datang kemudian. Mungkin juga karena dalam menerangkan cara-cara pembuktian tentang masalah pokok (ushul) agama, lebih mirip dengan ilmu logika (manthiq) sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para ahli pikir dalam menjelaskan seluk beluk hujjah tentang pendiriannya. Kemudian manthiq diganti dengan kalam untuk membedakan antara kedua ilmu itu. (Abduh, 1996: 3-4; Madjid, 1994: 365-366). Kuliah-kuliahnya Muhammad Abduh tentang ilmu tauhid di Beirut merupakan dasar bagi karyanya yang sangat sistematis, Risalat Al-Tauhid yang menggambarkan suatu mata rantai panjang risalah-risalah skolastik yang telah diprakarsai oleh doktor-doktor Mu’tazilah pada abad kedelapan. Risalah ini dimulai dengan uraian tentang definisi teologi atau ilmu tauhid, seperti studi tentang eksistensi Tuhan, keesaanNya, sifat-sifatNya, dan sifat wahyu kenabian. Menurut pengamatannya, sebelum Islam teologi belum dikenal, tetapi metode demonstrasi yang digunakan oleh para teolog pra-Islam cenderung menjadi suatu jenis adikodrati, seperti himbauannya kepada mu’jizat (keajaiban-keajaiban), pembicaraan retorik, atau legenda. Al-Qur’an menentang semua itu. Ia menyingkapkan dengan suatu cara yang tidak dapat ditiru, pengetahuan apa yang telah dibolehkan atau ditentukan Tuhan, tetapi tidak menentukan penerimaannya semata-mata atas dasar wahyu, tetapi dengan mengajarkan pembuktian dan demonstrasi, menguraikan pandangan-pandangan orang yang tidak beriman, dan membantah mereka secara rasional. Ringkasnya ia menyatakan bahwa akal sebagai penentu terakhir tentang kebenaran dan menetapkan perintah-perintah moralnya atas dasar rasional yang kokoh. Oleh karena itu akal dan agama dibariskan sejajar, untuk pertama kalinya dalam Kitab Suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi yang menjadi utusanNya. Akibatnya orang Islam menyadari bahwa akal sangat diperlukan untuk menerima butir-butir kepercayaan yang demikian, seperti eksistensi Tuhan, kerasulan nabi-nabiNya, dan juga pemahaman tentang masalah-masalah pokok wahyu dan memenuhi tuntutan-tuntutannya. Mereka juga menyadari bahwa, sekalipun beberapa artikel ini mungkin melampaui daya jangkau akal, namun mereka tidak bertentangan dengannya. Intisari ajaran Islam menurut Muhammad Abduh adalah, percaya kepada keesaan Tuhan seperti yang ditetapkan oleh akal dan didukung oleh Al-Qur’an. Menerima begitu saja ketentuan atau dogma adalah tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an yang tegas, yang telah memerintahkan kita untuk merenungkan keajaiban ciptaan Tuhan. Dia juga memperingatkan orang-orang yang beriman, agar tidak menerima secara tidak kritis kepercayaan para pendahulu mereka. (Fakhry, 1987: 464-466). Dalam dua karya besarnya, Risalat Al-Tauhid dan Al-Islam wa Al-Nashraniyyah ma’a Al-Ilmi wa Al-Madaniyyah, Muhammad Abduh mencoba menyelaraskan akal dan wahyu, namun pada akhirnya akal yang ditekankan. Jika terjadi perselisihan antara akal dan apa yang diriwayatkan hadits, maka akal yang harus didahulukan, dan hadits diinterpretasikan kembali agar sesuai dengan rasio atau akal, atau mengakui kebenarannya seraya mengakui ketidak mampuan manusia untuk mengetahui maksud Allah (Rahnema, 1998: 53). Ada tiga hal yang mendasari pemikiran teologi Muhammad Abduh yaitu; kebebasan manusia dalam memilih perbuatan, kepercayaan yang kuat kepada sunnah Allah, dan fungsi akal yang sangat dominan dalam mempergunakan kebebasan. Dengan ketiga dasar pemikiran tersebut, beberapa penulis menilai Muhammad Abduh cenderung kepada pemikiran Muktazilah. Akan tetapi sesuai dengan pernyataannya, dia mengaku sebagai pengikut metode salaf yang tidak menafsirkan hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan, sifat-sifatnNya, dan Alam gaib C. Pembaharuan-pembaharuan Pemikiran Yang di Lakukan Muhammad Abduh 1. Pembaharuan Bidang Agama Terdapat beberapa ide pembaruan Abduh dalam bidang agama yaitu: a. Abduh mengkategorikan ajaran-ajaran yang terdapat dalam Al qur’an dan Hadist ada dua kategor i yaitu ibadah dan muamalah. b. Perkawinan seharusnya hanya satu atau tidak boleh berpoligami, jika tidak mampu berbuat adil. c. Menentang hal-hal bid’ah dan penyimpangan terhadap akidah. d. Menentang perbuatan sogok menyogok atau disebut juga dengan suap menyuap. Alasannya perbuatan tersebut merupakan kebiasaan buruk yang membahayakan agama dan dunia. 2. Pembaruan Bidang Pendidikan Ide pembaruan Muhammad Abduh dalam bidang pendidikan bukan hanya pengajaran sesuatu yang benar, tapi pendidikan harus didasarkan pada agama islam, sehingga akan timbul jiwa kebersamaan yang mengatasi kepentingan pribadi. Selain ide-ide tersebut ia juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan perbaikan sistem pendidikan. Ia menyadari bahwa pengetahuan adalah salah satu dari sebab-sebab kemajuan umat islam di masa lampau dan yang menjadi salah satu sebab kemajuan barat sekarang. 3. Pembaruan Bidang Hukum Ide pembaruan Muhammad Abduh dalam bidang Hukum adalah mengeluarkan fatwa-fatwa keagamaan dengan tidak terikat pada pendapat ulama-ulama masa lampau atau tidak terikat pada salah satu mazhab. Hukum menurutnya ada dua macam: pertama hukum yang bersifat absolut yang teksnya terdapat dalam Al qur’an dan perinciannya terdapat dalam hadist, yang kedua hukum yang tidak bersifat absolut dan tidak terikat pada consensus ulama. 4. Pembaruan Bidang Politik Ide pembaruan Muhammad Abduh dalam bidang politik adalah kekuasaan Negara dibatasi oleh konstitusi. Ia berusaha membangkitkan kesadaran rakyat akan hak-haknya, pemerintah harus melaksanakan sistem musyawarah dengan alasan untuk mencapai keadilan dan rasa tanggung jawab. Pemerintah juga harus memberikan kebebasan kepada individu untuk berkarya selama karyanya itu baik , Muhammad Abduh juga mengatakan harus ada hubungan erat antara undang-undang dengan kondisi Negara yang ada. Keterlibatan Muhammad Abduh pada politik praktis dalam rangka mendidik rakyat memasuki kehidupan politik yang didasarkan atas musyawarah. Muhammad Abduh menekankan pentingnya keterlibatan rakyat di dalam pemerintah. Dalam melaksanakan ide-ide pembaruan abduh tidak menggunakan secara revolusioner, melainkan dengan cara mendidik seseorang yang akan melakukan pembaruan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjabaran ini dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: Muhammad Abduh adalah salah satu murid dari Jamaludin Al-Afgani yang lahir di Mesir hilir tahun 1849. ia berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain mengikuti ayahnya agar terhindar dari kejaran petugas pajak yang mencekik leher dimasa Muhammad Ali Pasya. ayahnya bernama Abduh Hasan Khairullah, seorang imigran dari Turki yang sudah lama tinggal di Mesir . Ibunya adalah keturunan bangsa Arab yang bila dirunut akan sampai kepada Khalifah Umar Ibnu Hattab. Pemikira Muhammad Abduh diantaranya tentang sebab-sebab kemunduran umat islam. menurutnya yang menyebabkan mundurnya umat islam adalah keadaan jumud yang ada dikalangan umat islam, karena umat islam tidak mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi. maka untuk menyesuaikan islam dengan masa modern perlu adanya interpretasi baru, perlu dibukakannya pintu ijtihad yang selama ini sudah tertutup Pembaharuan yang di lakukannya ada 4 1. Pembaruan Bidang Agama 2. Pembaruan Bidang Pendidikan 3. Pembaruan Bidang Hukum 4. Pembaruan Bidang Politik B. Saran Kami menyadari sepenuhnya penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian. DAFTAR PUSTAKA Taufik, Ahmad (2005), Sejarah Pemikiran dan Tokoh Modernism Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada Ali Mufrod, (1997), Pemikiran Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Jakarta: Logos