MAKALAH
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
TENTANG
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN
WIBAWA DAN KOMPETENSI GURU

Oleh:
DESRI KURNIA
ELVI SRI NOVITA
ELWINDA FITRI
DISUSUN UNTUK
MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
Pembimbing:RAHMA
ZULFIANA S Ag
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
LUBUK SIKAPING
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah swt
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan
judul UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN WIBAWA DAN KOMPETENSI GURU.shalawat
dan salam senantiasa tercurah buat junjungan kita Nabi Muhammad saw yang telah
bersusah payah dalam menegakkan kebenaran syari’at islam di muka bumi ini.Dan
tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah ini,teman-teman sesama mahasiswa,dan semua pihak yang telah memberikan
buah fikiran nya kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun dengan
semestinya.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan PENGANTAR ILMU
PENDIDIKAN yang di bimbing oleh ibuk RAHMA ZULFIANA S Ag.Disamping
itu makalah ini berguna sebagai sarana untuk membuka cakrawala berfikir bagi
para pembaca,terutama bagi penulis agar ilmu kita akan semakin mantap dan
bermutu ,sebab agama kita(islam) akan semakin bercahaya dan berjaya apabila
para penganutnya menguasai ilmu pengetahuan.
Kami menyadari sepenuhnya penulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan di sana –sini,untuk itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca.
Wassallam
Lubuk
sikaping,01 Oktober 2010
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.LATAR
BELAKANG
Salah
satu hal yang memprihatinkan dalam dunia pendidikan kita saat ini ialah sumber
daya manusia,terutama guru.Di satu sisi,guru merupakan ujung tombak
keberhasilan pendidikan,di sisi lain tingkat kesejahteraan dan pembinaan
terhadap guru masih jauh dari cukup untuk mengemban tugas yang mahaberat
sebagai orang yang patut dicontoh dan ditiru serata harus selalu berkembang
secara dinamis.Kenyataan ini merupakan persoalan yang klise di negara kita dari
tahun ke tahun yang tidak pernah mendapatkan penyelesaian secara serius.Padahal,di
tangan para gurulah masa depan bangsa dan negeri ini ditentukan.
Demikian pula,dengan masih banyaknya guru
yang tidak mengerti sepenuhnya dengan peran dan profesi yang ia sandang maka menjadikan nya tidak profesional dalam
menjalankan tugas nya.Hal itu terjadi
kearena masih banyaknya guru yang masih belum paham bagaimana cara pendekatan
dan pengajaran yang baik sehingga menjadikan guru itu belum bisa sepenuhnya
dijadikan sebagai contoh dan teladan.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengemukakan dan membahas masalah ini ,sehingga kita dapat mencarikan solusi
dan jalan keluarnya.dan harapan kita nantinya setiap guru akan mampu
profesional di bidang nya dan menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya sehingga
pendidikan di negeri kita ini akan semakin maju dan bekembang.
2.POKOK BAHASAN
Dari uraian dan penjabaran yang tertera di
latar belakang di atas maka penulis mencoba untuk membahas tentang ”UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN WIBAWA
DAN KOMPETENSI GURU” dengan sub pokok bahasan sbb:
A.Kerja
sama guru dengan orang tua
B.Profesi
dan profesionalisasi jabatan guru
C.Peran
dan kode etik guru
3.TUJUAN
PENULISAN
Makalah ini di ssusun untuk membantu dan
memudahkan teman-teman sesama mahasiswa
dalam memahami sebahagian dari pembahasan pengantar ilmu pendidikan sekaligus
untuk memenuhi tugas kelompok.dan juga dengan pembahasan makalah ini kiranya
nanti kita dapat menemukan solusi yang tepat untuk dapat meningkatkan wibawa
dan kompetensi guru di masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN
WIBAWA DAN KOMPETENSI GURU
Jabatan guru adalah pekerjaan yang mulia
karena tidak ada orang yang pandai tanpa melalui tangan guru.oleh karena itu
guru harus mempersiapkan diri dengan bekal formal dan bekal non-formal yang
bersifat rohaniah.
Guru sebagai figur teladan yang mesti di
tiru dan diharapkan oleh anak didiknya.otulah sebabnya guru tak cukup hanya
mengandalkan kepandaian atau pemilikan otoritas disiplin ilmu tertentu
saja,tapi guru harus orang yang berbudi dan beriman,yang perbuatannya dapat
memberi pengaruh kepada jiwa anak didiknya.iaharus lebihtinggi dan lebih besar
karena kepribadiannya ,bukan seseorang yang berkuasa karena telah diberi
wewenang untuk menguasai anak didiknya tapi kuasailah anak didik dengan wajar
karena pancaran wibawa dari pribadi mulia dan menyenangkan.
Pengetahuan dan keterampilan bagi seorang
guru adalah suatu hal yang mutlak,guru sebagai seorang komunikator menurut
david k berlo(1960) dalam bukunya process of communication harus memiliki
syarat yaitu:terampil berkomunikasi,sikap,pengetahuan dan sistem sosial budaya.
1.KERJA
SAMA GURU DENGAN ORANG TUA
Orang tua dan guru adalah sebagai pendidik
yang masing-masing mempunyai wibawa terhadap anak,keduanya sama-sama
pendidik,hanya berbada terletak pada:
a.orang
tua sebagai pendidik pertama berada dilingkungan keluarga
b.guru
sebagai pendidik berada di lingkungan sekolah yang fungsinya sebagai pembawa amanat orang tua anak dalam pendidikan.
Tingkat-tingkat perkembangan jiwa anak
perlu di perhatikan oleh orang tua dan guru.masing-masing individu anak sesuai
dengan perkembangan nya memerlukan hubungan yang harmonis dari mereka,yaitu
suatu keserasian bimbingan yang diarahkan kepada satu tujuan pendidikan.kerja
sama antara kedua pendidik tersebut dapat mencegah ketidakserasian pengaruh
pendidikan di rumah dan di sekolah.
Pendapat para sarjana pendidikan/ilmu jiwa
-Crow and
crow menyimpulkan bahwa tak ada kerja sama antara dua lapangan yang paling diperlukan daripada kerja sama antara
rumah dan sekolah.orang tua dan guru harus saling mengerti dan mengetahui
tentang anak yang pendidikannya menjadi
tanggung jawabnya hingga anak dapat memperoleh keberuntungan dari pola
perkembangan pendidikannya.
-Prof DR Casimir
menyamakan kerja sama guru dan orang tua sebagai dua dokter yang menghadapi
seorang pasien,keduanya mencari kebenaran yang objektif,kebenaran mana yang
sangat berguna bagi pasiennya.
-Stina
palborg seorang guru belanda mempunyai pengalaman anak-anak sukar dalam
kelas,membuktikan tentang adanya
keharusan adanya kerja sama guru dan orang tua,misalnya anank-anak yang
nakal dan bengal tak dapat di atasi oleh guru di sekolah dengan tidak mencari
pertolongan dari keluarga sebab telah di akui bahwa keluarga pangkal pertama
sebagai tempat kembali segala masalah pendidika anak.
Jadi hubungan antara sekolah dan rumah
merupakan faktor yang ikut menentukan berhasilnya pendidikan anak.
2.PROFESI
DAN PROFESIONALISASI JABATAN GURU
Profesi adalah seseorang yang menekuni
pekerjaan berdasarkan keahlian,kemampuan,teknik dan prosedur berlandaskan
intelektualitas.profesi juga diartikan sebagai spesialisasi dari jabatan
intelektual yang di peroleh melalui studi dan training,bertujuan mencitakan kleterampilan,pekerjaan
yang bernilai tinggi sehingga pekerjaan dan keterampilan itu diminati,disenangi
orang lain dan dia dapat melakukan pekerjaan itu dengan imbalan berupa
bayaran,upah dan gaji.
Profesi guru adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan pengetahuan,keterampilan,kemampuam,keahlian dan kepandaian untuk
menciptakan anak yang memiliki prilaku sesuai dengan yang diharapkan.
Profesionalisasi guru adalah guru yang
memiliki kompetensi yang di persyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajaran.kompetensi disini meliputipengetahuan,sikap dan keterampilan
profesional,baik yang bersifat pribadi,sosial maupun akademis.dengan kata lain
pengertian guru profesional adalah orang yangmemiliki kemampuan dan keahlian
khususu dalam bidang kegiruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
menurut depdikbud(1980) adalah:
-penguasaan
bahan pengajaran beserta konsep-konsep dasr keilmuannya
-pengelolaan
program belejar mengajar
-pengelolaan
kelas
-penggunaan
media dan sumber pembelajaran
-penguasaan
landasan-landasan kependidikan
-pengelolaan
interaksi belajar mengajar
-penilaian
prestasi siswa
-mengenal
fungsi dan progran bimbingan dan penyuluhan
-pengenalan
dan penyelenggaraan administrasi sekolah
-pemahaman
prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan peningkatan mutu pengajaran
Pesyaratan guru profesional menurut oemar humalik
-memiliki
bakat sebagai guru
-memiliki
keahlian sebagai guru
-memiliki
keahlian yang baik dan terintegrasi
-memiliki
mental yang sehat
-berbadan
sehat
-memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang luas
-Guru
adalah manusia berjiwa pancasila
-guru
adalah seorang warga negara yang baik
3.PERANAN
DAN KODE ETIK GURU
Kegiatan interaksi belajar mengajar
merupakan sentral peranan seorang guru,sebab di sadari atau tidak bahwa
sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk proses belajar
mengajar dan berinteraksi dengan siswa.
Beberapa pendapat tentang pernan guru
1,prey
kalf menggambarkan peranan guru sebagai komunikator yang dapat memberi
nasehat,motivator pemberi inspirasi dan dorongan dalampengembangan sikap dan
tingkah laku serta nilai-nilai.
2.haurghurst,peranan
guru di sekolah sebagai pegawai dalam
hubungan dinas,sebagai bawahan terhadap atasan ...,
3.james w
brownmengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain:menguasai dan
mengembangkan materi,merencanakan dan mempersiapkan pelajaran
sehari-hari,mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
Peranan guru dalam kegiatan belajar
mengajar
a.iformator;sumber
informasi kegiatan akademik maupun umum
b.organisator;penelola
kegiatan akademik,silabus,dll
c.motivator:dalam
rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa
d.pengarah/direktor:membimbing
dan mengarahkan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan
e.inisiator;pencetus
ide-ide dalam proses belajar
f.transmitter;penyebar
kebijaksanaan pendidikan
g.fasilitator:memberikan
fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar
h.mediator:penengah
dalam kegiatan belajar siswa
i.evaluator:mempunyai
otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah
laku sosialnya
Kode etik guru
Secara harfiah kede etik berarti sumber
etik,etik artinya tata susila atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan
dalam mengerjakan suatu pekerjaan.jadi kode etik guru artinya aturan tata
susila keguruan.
Kode etik guru di indonesia merupakan jiwa
dari pancasila dan UUD 1945 serta tanggung jawab atas terwujudnya cita-cita
proklamasi kemerdekaan indonesia,maka guru indonesia terpanggil untuk
menunaikan karyanya sebagai guru dengan mempedomani dasar-dasr berikut:
1.guru
berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manisia
pembangunan yang ber-pancasila
2.guru
mempunai kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik
3.guru
mengadakan komunikasi dalam meperoleh informasi tetang anak didik
4.guru menciptakan
suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid
sebaik-baiknya demi kepentingan anak didik.
5.guru
memelihara hubungan baik dengan masyarakat untuk kepentingan pendidikan.
6guru
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama berusaha mengwmbangkan dan
meningkatkan profesinya.
7.guru
menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik hubungan kerja
maupun hubungan keseluruhan.
8.guru
secara bersama-sam memelihara,membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional
sebagai sarna pengabdiannya.
9.guru
melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
BAB III
PENUTUP
KESMPULAN
Guru adlah figur teladan yang mesti ditiru
dan diharapkan oleh anak didiknya,oleh karena itupancaran wibawa dari pribadi
guru sangat memberi pengaruh pada jiwa anak didiknya.
Kerja sama guru dengan orang tua merupakan
faktor yang ikut menentukan berhasilnya pendidikan anak.
Profesional guru adalah guru yang memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melakukan tugas penddidikan dan pengajaran yang meliputi sikap dan keterampilan
profesional baik bersifat pribadi,sosial maupun akademis.
Peranan guru dalam kegiatan belajr mengajar adalah
sebagi informator,organisator,motivator,penarah/direktor,inisiator,transmitter,fasilitator,mediator
dan evaluator.
Kode etik guru merupakan jiwa dari
pancasila dan uud1945 serta tanggung jawab atas terwujubnya cita-cita
proklamasi kemerdekaan indonesia.kode etik guru berguna sebagai undang-undang
untuk mengikat dan menumbuhkan rasa tanggungjawab dan mempererat anggotanya
dengan pihak lain yang bersangkutan sehingga para anggota memiliki patokan
terntang apa yang harus,boleh dan tidak boleh dilakukan dalam melaksanakan
tugas profesionalnya.
KRITIK
DAN SARAN
Adapun dalam penulisan makalah ini penulis
menyadari bahwa masih ada kekurangan disana-sini,baik dari sumber buku maupun
hal yang lainnya.oleh sebab itupenulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun terhadap penulisan makalah ini agar lebih sempurna dimasa yang
akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
-Martinis,yamin.2007.profesionalisasi
guru&implementasi KTSP.Jakarta:Gaung persada press.
-Sukadi.2007.menjadi guru yang
menyenangkan.Bandung:Acarya media utama.
-Arifim,m.1977.Hubungan timbal balik pendidikan
agama di lingkungan sekolah dan keluarga.Jakarta:Bulan bintang.
-Zainuddin,dkk.1990.Seluk-beluk pendidikan dari
Alghazali.Jakarta:Bumi aksara.
-Rahman ,abdul saleh,dkk .1982.Psikologi
pendidikan.Jakarta:Depag RI.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.LATAR
BELAKANG........................................................................................1
2.POKOK
BAHASAN..........................................................................................1
3.TUJUAN
PENULISAN.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN WIBAWA
DAN KOMPETENSI GURU............................................................................................3
1,KERJA SAMA GURU DENGAN
ORANG TUA.............................................3
2.PROFESI DAN
PROFESIONALISASI JABATAN GURU.............................4
3.PERANAN DAN KODE ETIK
GURU.............................................................6
BAB III PENUTUP
1.KESIMPULAN...................................................................................................8
2.KRITIK DAN
SARAN.......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar